You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
penertiban pkl beritajakarta
.
photo doc - Beritajakarta.id

150 Lapak PKL di Ciracas Ditertibkan

Sedikitnya 150 lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jl Raya Bogor dan Jl Raya Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur ditertibkan petugas Satpol PP, Kamis (7/8). Tidak ada perlawanan dari pedagang saat lapak dan tenda mereka diangkut petugas ke mobil truk yang telah disiapkan. 

Kami sudah peringatkan berkali-kali agar tidak berjualan di atas taman dan jalur yang ada di sepanjang Jl Raya Bogor, namun mereka tak pernah mengindahkan

Penertiban ini dilakukan karena keberadaan PKL sudah sangat meresahkan. Mereka yang ditertibkan itu berjualan di sepanjang jalur dan taman yang ada di Jl Raya Bogor sebanyak 100 PKL dan di depan Pasar Ciracas sebanyak 50 PKL.

Camat Ciracas, Romi Sidharta mengatakan, sebelum melakukan penertiban, pihaknya sudah memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis pada PKL yang berjualan di dua lokasi tersebut. Namun sayang, peringatan tak pernah diindahkan sehingga pihaknya mengambil tindakan tegas. Seluruh lapak dan tenda milik PKL ini langsung diangkut dan dibawa ke gudang Satpol PP di Cakung, Jakarta Timur untuk dimusnahkan.

Ratusan PKL Kembali Geruduk Monas

“Kami sudah peringatkan berkali-kali agar tidak berjualan di atas taman dan jalur yang ada di sepanjang Jl Raya Bogor, namun mereka tak pernah mengindahkan. Termasuk yang berjualan di depan Pasar Ciracas kita tertibkan karena mengganggu kelancaran lalu lintas hingga kerap terjadi kemacetan di Jl Raya Ciracas,” ujar Romi Sidharta.

Ratusan PKL yang berjualan di sepanjang Jl Raya Bogor ini umumnya berjualan biskuit, buah-buahan atau warung kopi. Di lokasi tersebut mereka membuat tenda atau gubuk berukuran sekitar 2x3 meter.

Sedangkan di Jl Raya Ciracas, tepatnya di depan Pasar Ciracas, PKL berjualan sayur mayur, perabotan rumah tangga, atau pakaian. Namun petugas hanya mengamankan lapak mereka yang diangkut ke truk untuk dibawa ke gudang Satpol PP di Cakung. Sementara  dagangan mereka dibawa pulang pemiliknya masing-masing.

Soleh (45), salah seorang pedagang biskuit mengaku pasrah saat lapaknya berupa meja berukuran 1x2 meter itu diangkut petugas. Ia mengaku berjualan di atas jalur lantaran tempatnya teduh di bawah pohon rindang. Terlebih ia tak sendiri berjualan di lokasi tersebut, melainkan banyak pedagang lainnya yang menggelar lapak. 

“Yang jualan di sini banyak, makanya saya ikut-ikutan berjualan di bawah pohon. Tempatnya adem dan banyak pengendara yang mampir ke sini untuk membeil kue. Kalau sekarang tidak boleh berjualan lagi, ya bingung harus jualan dimana lagi,” ujar Soleh.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1527 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1512 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1117 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1075 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1039 personDessy Suciati